MENJADI PENYIAR
Menjadi seorang penyiar kedengaran asyik juga ? Setiap
bertugas menjadi penyiar selalu diiringi dengan musik, suasananya menyenangkan,
dan banyak fans yang selalu menyapa dimanapun berada. Namun untuk menjadi
seorang penyiar diperlukan hal-hal berikut ini.
1. Tidak cukup dengan
suara yang bagus. Seorang penyiar harus mampu
menhadirkan suara bulat agar terasa nyaman dikuping pendengar. Dan seorang penyiar
harus menguasai teknik olah vokal dan pernapasan. Dengan menguasai teknik olah
vokal dan pernapasan diharapkan seorang penyiar mempunyai karakter suara yang
khas, sehingga pas untuk didengarkan dalam masing-masing segmen acara.
2. Pentingnya Artikulasi
dan Intonasi. Supaya pesan yang disampaikan dapat
dicerna dan dimengerti dengan baik oleh pendengar, maka artikulasi
(kejelasan ucapan) dan intonasi (nada suara) penyiar radio menjadi poin
penting. Untuk mendapatkan itu semua lakukan senam muka dan mulut secara rutin
agar ucapanmu menjadi jelas. Renggangkan otot-otot wajah sekitar mulut
dengan memonyongkan, kemudian melebarkan mulut. Ucapkan huruf A, I,
U, E, O dengan lantang sambil membuka mulut lebar-lebar. Perenggangan ini bertujuan
agar otot di sekitar mulut dan pipi tidak kaku saat harus bicara selama dua jam.
3. Kuasai Pengucapan
Istilah Asing. Seorang penyiar juga wajib menguasai
pengucapan istilah asing, khususnya istilah-istilah dalam bahasa Inggris. Ini
akan membantu seorang penyiar terdengar profesional dalam pekerjaannya.
4. Bentangkan Wawasan Seluas Lautan. Seorang penyiar juga harus mempunyai wawasan yang luas.
Semakin berisi dan informatif obrolan seorang penyiar, pasti pendengar semakin
betah mendengarkan siarannya. Kuncinya untuk mendapatkan wawasan yang luas adalah
dengan banyak membaca dan pandai bergaul.
5. Perlu Jadi Kreatif dan Imajinatif. Seorang penyiar harus berbicara seolah-olah dia sedang
bicara pada satu orang, agar tercipta kedekatan dengan pendengarnya. Supaya
bisa menarik perhatian pendengarnya, seorang penyiar harus kreatif membangun
imajinasi serta emosi pendengarnya (theater of mind).
Seorang penyiar harus berbicara seolah-olah orang yang diajak bicara ada di
depannya. Meski kenyataannya, hanya layar monitor atau dinding kacalah yang ada
di hadapannya.
6. Disiplin Waktu.
Seorang penyiar harus mempunyai sikap disiplin yang tinggi. Karena kalau
seorang penyiar datang terlambat, maka program sebelum atau sesudahnya pun akan
terpengaruh. Keseluruhan rangkaian program pun terpengaruh juga. Untuk mengatur
agar semua berjalan lancar, biasanya diberlakukan sejumlah aturan ketat dengan
sanksi tegas bagi penyiar yang tidak disiplin waktu. Salah satu aturan yang
harus dipatuhi seorang penyiar adalah dengan mengikuti panduan materi siaran
yang berisi jadwal penayangan materi siaran. Maka setiap penyiar harus
mempelajari seluruh materi sebelum waktu siaran. Bagi pemula biasanya
diwajibkan menulis terlebih dahulu apa saja yang akan diucapkan, mulai dari
“selamat datang” hingga “sampai jumpa lagi”. Ini bertujuan untuk menghindari
kehabisan kata-kata (blank) saat mengudara.
7. Kesan Akrab dan Selalu Ceria. Tugas penyiar adalah menghibur pendengarnya. Jadi jangan
sampai penyiar malah membuat pendengarnya merasa down. Simpan dulu hal-hal negatif dan
kondisi hati yang galau saat siaran. Seorang penyiar harus dapat memberikan
suasana yang akrab dan selalu terdengar ceria saat siaran.
8. Sebaiknya Memang
Minat, Passion, atau Hobi. Seorang penyiar harus memiliki hobi
dalam bidang broadcasting. Sehingga apa yang dilakukan
saat siaran menjadi suatu yang menyenangkan dan menggembirakan.
Mudah-mudahan dengan tambahan ilmu dalam bidang penyiaran radio ini
menjadikan para penyiar radio duta swara fm semakin baik dan mumpuni. Meskipun
apa yang saya sampaikan ini sudah banyak dishare di media-media lainnya namun
saya merasa perlu untuk menyapaikan sebagai tambahan wawasan bagi penyiar radio
duta swara fm utamanya dan penyiar radio komunitas lainnya. Semoga selalu jaya
di udara.
0 komentar:
Posting Komentar