Senin, 17 Oktober 2016

MENJADI PENYIAR


Menjadi seorang penyiar kedengaran asyik juga ? Setiap bertugas menjadi penyiar selalu diiringi dengan musik, suasananya menyenangkan, dan banyak fans yang selalu menyapa dimanapun berada. Namun untuk menjadi seorang penyiar diperlukan hal-hal berikut ini.
1. Tidak cukup dengan suara yang bagus. Seorang penyiar harus mampu menhadirkan suara bulat agar terasa nyaman dikuping pendengar. Dan seorang penyiar harus menguasai teknik olah vokal dan pernapasan. Dengan menguasai teknik olah vokal dan pernapasan diharapkan seorang penyiar mempunyai karakter suara yang khas, sehingga pas untuk didengarkan dalam masing-masing segmen acara.
2.  Pentingnya Artikulasi dan Intonasi. Supaya pesan yang disampaikan dapat dicerna dan dimengerti dengan baik oleh pendengar, maka artikulasi (kejelasan ucapan) dan intonasi (nada suara) penyiar radio menjadi poin penting. Untuk mendapatkan itu semua lakukan senam muka dan mulut secara rutin agar ucapanmu menjadi jelas. Renggangkan otot-otot wajah sekitar mulut dengan memonyongkan, kemudian melebarkan mulut. Ucapkan huruf A, I, U, E, O dengan lantang sambil membuka mulut lebar-lebar. Perenggangan ini bertujuan agar otot di sekitar mulut dan pipi tidak kaku saat harus bicara selama dua jam.
3.  Kuasai Pengucapan Istilah Asing. Seorang penyiar juga wajib menguasai pengucapan istilah asing, khususnya istilah-istilah dalam bahasa Inggris. Ini akan membantu seorang penyiar terdengar profesional dalam pekerjaannya.
4.  Bentangkan Wawasan Seluas Lautan. Seorang penyiar juga harus mempunyai wawasan yang luas. Semakin berisi dan informatif obrolan seorang penyiar, pasti pendengar semakin betah mendengarkan siarannya. Kuncinya untuk mendapatkan wawasan yang luas adalah dengan banyak membaca dan pandai bergaul.
5.  Perlu Jadi Kreatif dan Imajinatif. Seorang penyiar harus berbicara seolah-olah dia sedang bicara pada satu orang, agar tercipta kedekatan dengan pendengarnya. Supaya bisa menarik perhatian pendengarnya, seorang penyiar harus kreatif membangun imajinasi serta emosi pendengarnya (theater of mind). Seorang penyiar harus berbicara seolah-olah orang yang diajak bicara ada di depannya. Meski kenyataannya, hanya layar monitor atau dinding kacalah yang ada di hadapannya.
6.  Disiplin Waktu. Seorang penyiar harus mempunyai sikap disiplin yang tinggi. Karena kalau seorang penyiar datang terlambat, maka program sebelum atau sesudahnya pun akan terpengaruh. Keseluruhan rangkaian program pun terpengaruh juga. Untuk mengatur agar semua berjalan lancar, biasanya diberlakukan sejumlah aturan ketat dengan sanksi tegas bagi penyiar yang tidak disiplin waktu. Salah satu aturan yang harus dipatuhi seorang penyiar adalah dengan mengikuti panduan materi siaran yang berisi jadwal penayangan materi siaran. Maka setiap penyiar harus mempelajari seluruh materi sebelum waktu siaran. Bagi pemula biasanya diwajibkan menulis terlebih dahulu apa saja yang akan diucapkan, mulai dari “selamat datang” hingga “sampai jumpa lagi”. Ini bertujuan untuk menghindari kehabisan kata-kata (blank) saat mengudara.
7. Kesan Akrab dan Selalu Ceria. Tugas penyiar adalah menghibur pendengarnya. Jadi jangan sampai penyiar malah membuat pendengarnya merasa down. Simpan dulu hal-hal negatif dan kondisi hati yang galau saat siaran. Seorang penyiar harus dapat memberikan suasana yang akrab dan selalu terdengar ceria saat siaran.
8.  Sebaiknya Memang Minat, Passion, atau Hobi. Seorang penyiar harus memiliki hobi dalam bidang broadcasting. Sehingga apa yang dilakukan saat siaran menjadi suatu yang menyenangkan dan menggembirakan.
Mudah-mudahan dengan tambahan ilmu dalam bidang penyiaran radio ini menjadikan para penyiar radio duta swara fm semakin baik dan mumpuni. Meskipun apa yang saya sampaikan ini sudah banyak dishare di media-media lainnya namun saya merasa perlu untuk menyapaikan sebagai tambahan wawasan bagi penyiar radio duta swara fm utamanya dan penyiar radio komunitas lainnya. Semoga selalu jaya di udara.

0 komentar:

Posting Komentar

Created By Sora Templates